Tak tentu tabiat ku simpan
bathin pecah mengeping angan
menepi prasangka dengan mimpi
fenomena berkata lain
serumpun mawar perona jiwa
tak hentinya merayu raga
sedang ku masih merajaimu
setanggi perhiasan sukma
tiada runtuh termakan badai hanya tetap saja ku kuasai
betapa sempurnanya dharma mu
menjadi altar rasa rasa
cukup denganmu